Douglas Main | LiveScience
Persiapan Kiamat : Gila Tapi Cerdas
Doomsday Preppers Reveal They're Crazy & Brilliant
Braxton dan Kara
Southwick tinggal di pinggiran Salt Lake City, Utah, dengan enam anak
mereka. Braxton, seorang montir yang pernah menjadi pembalap sepeda
motor profesional. Dia juga melatih keluarganya untuk mempersiapkan diri
dari serangan senjata virus cacar yang ia takutkan akan membuat
negaranya bertekuk lutut.
Braxton and Kara Southwick live in a suburb of Salt Lake City, Utah,
with their six kids. Braxton, a mechanic who prides himself on family
values, once rode motorbikes professionally. He's also training his
family to prepare for an attack of weaponized smallpox that he fears
will bring the country to its knees.
LiveScience berbicara dengan Southwick untuk mengetahui lebih banyak
tentang alasan mereka menyiapkan diri menjelang hari kiamat, dan
memiliki persediaan makanan lebih dari 900 kilogram tepung, gula dan
gandum, belum lagi 14 senjata dan delapan ekor ayam — yang cukup untuk
menopang hidup delapan anggota keluarga mereka lebih dari satu tahun.
LiveScience sat down with the Southwicks to hear more about why they
are prepping for a doomsday event, and what possessed them to stockpile
more than 2,000 pounds (907 kilograms) of flour, sugar and wheat, not to
mention 14 guns and eight chickens, enough to support their family of
eight for more than one year.
Keluarga
Southwick tampil pada acara “Doomsday Preppers” musim kedua, sebuah
acara di National Geographic Channel yang menampilkan profil pejuang
untuk bertahan hidup yang ekstrem yang percaya bahwa dunia kita akan
segera berakhir. Musim pertama acara tersebut mendapatkan rating
tertinggi dalam jaringan TV tersebut pada saat itu.
The Southwicks star in the second season of "Doomsday Preppers," a
show on the National Geographic Channel that profiles extreme
survivalists who believe the world as we know it may soon end. The
show's first season was the highest-rated on the network at the time.
The second season debuts Tuesday (Nov. 13) at 9 p.m.
LiveScience: Bagaimana Anda memulai persiapan ini?
Kara
Southwick: Semua dimulai dengan penyimpanan makanan dan berkembang dari
sana. Jika ada sesuatu yang terjadi, kami bisa mengurus keluarga kami.
Tujuan kami adalah untuk memiliki persediaan makanan selama satu tahun.
Dari sana, Anda akan mulai memikirkan tentang air.
Braxton: Dan sebuah generator. Cadangan bahan bakar. Dan seterusnya.
Kara: Juga sebuah oven tenaga matahari.
LiveScience: How did you get started prepping?
Kara Southwick: It started as food storage and evolved from there. In
case something happened, we [knew we] could take care of our family. Our
goal was to have a one-year supply of food. From there, you start
thinking about water.
Braxton Southwick: And a generator. And a reserve of fuel. And it went on and on.
Kara: And a sun oven.
Mengapa Anda bersiap untuk kiamat secara ekstrem?
Braxton:
Saya prihatin dengan peristiwa yang sedang terjadi di dunia, dan saya
merupakan pria yang sangat percaya hari kiamat. Saya rasa dunia tidak
akan berakhir pada 2012, namun semua yang diramalkan suku Maya membuat
saya menjadi lebih yakin akan hari kiamat.
What made you get more extreme about it?
BS: I saw concerning world events happening, and I've always been a kind
of doomsday guy. I don't think the world will end in 2012, but that
wholeMayan thing got me into it more. [End of the World? Top Doomsday
Fears]
Apakah Anda berpikir dunia secara fundamental berbeda dari sebelumnya?
Braxton:
Tentu saja. Lihat saja kerusuhan di seluruh Timur Tengah. Dan runtuhnya
sistem keuangan di Eropa, demikian juga Amerika Serikat. Utang nasional
kita mencapai $17 triliun (setara Rp164 kuadriliun) pada awal tahun.
Kita semua merasa bahwa kita berada dalam wilayah yang belum dipetakan.
Kita tidak membayar pajak untuk dua perang di Irak dan Afghanistan. Kita
menempatkan mereka pada kartu kredit.
Do you think the world is fundamentally different than before?
BS: Definitely. Just seeing the unrest in the entire Middle East. And
seeing the financial collapse with Europe, and the U.S. following the
same path. Our national debt was 17 trillion [dollars] at the beginning
of the year. Everybody senses we're in uncharted territory. We didn't
pay for these two wars in Iraq and Afghanistan. We put them on a credit
card.
Apa yang paling Anda khawatirkan akan terjadi?
Braxton:
Kami mempersiapkan diri untuk semua skenario, tapi yang paling saya
khawatirkan adalah serangan senjata biologis teroris, yaitu virus cacar.
Untuk teroris, menggunakan senjata nuklir hampir mustahil. Tapi untuk
mendapatkan senjata biologis relatif mudah, karena Libya, Irak dan Iran
terlibat dalam perang senjata biologis.
What are you most worried about happening?
BS: We prepare for every scenario, but I'm most worried about a
biological terrorist attack — smallpox. For terrorists to get their
hands on a nuclear weapon is almost impossible. But to get a biological
agent is relatively easy, since Libya, Iraq and Iran were into
biological warfare.
Sebuah senjata biologis
bisa membunuh banyak orang seperti halnya senjata nuklir. Hal ini juga
menimbulkan ketakutan dan kepanikan, yang merupakan hal yang diinginkan
para teroris dalam serangannya.
Kara: Sehingga Amerika tidak bisa balas melawan.
A biological weapon could kill as many people as a nuclear weapon. It
also inflicts fear and panic, which is what they want in a terrorist
attack.
KS: So America can't mobilize and fight back.
Apa yang akan Anda lakukan jika terjadi serangan seperti itu?
Braxton:
Menghindari ancaman dengan menuju ke tempat persembunyian kami di
hutan, dengan semua perlengkapan. Kami memiliki alat pelindung untuk
seluruh keluarga jika terjadi serangan virus cacar.
What would you do in the event of an attack like that?
BS: Retreat to our cabin in the woods, with all of our gear. We have
protective gear for the whole family in the case of a smallpox attack.
Bagaimana reaksi orang ketika Anda memberitahu mereka bahwa Anda “mempersiapkan diri menghadapi kiamat?”
Braxton: Mereka melakukan ini [menatap kosong]. Mereka tidak tahu apakah aku gila atau cerdas cemerlang.
How do people react when you tell them you're a "prepper?"
BS: They do this: [stares blankly]. They don't know whether I'm crazy or brilliant.
Anda termasuk yang mana?
Kara: Gila.
Braxton:
Perpaduan keduanya. Istri saya mengira aku gila. Saya bilang sih
seperti ini: Anda memiliki rekening tabungan dan berharap semoga Anda
tidak harus menggunakannya untuk perawatan medis darurat. Kami melakukan
hal yang sama, tapi dengan makanan, bahan bakar, dan batu bara yang
saya kubur di halaman belakang. Juga sebuah generator. Bagi kami itu
seperti uang yang disimpan di bank.
Which are you?
KS: Crazy.
BS: A little bit of both. My wife thinks I'm crazy. I look at it like
this: You have a savings account and hope to God you don't have to use
it for a medical emergency. We're doing the same thing, but with food,
and fuel, and the coal I buried in the backyard. And generators. That to
us is money in the bank.
Bagaimana jika
ketakutan Anda berlebihan dan tidak ada kiamat seperti itu terjadi?
Apakah Anda menganggap apa yang Anda lakukan buang-buang waktu?
BS:
Tidak sama sekali. Ini adalah proyek kecil kami. Beberapa orang
mengumpulkan pernak-pernik dan porselen. Kami mengumpulkan makanan dan
lainnya. Nantinya juga kami akan menggunakan semua makanan dan bahan
bakar yang kami kumpulkan itu.
LiveScience: What if your fears are overblown and nothing apocalyptic happens? Would you view your prepping as a waste of time?
BS: Not at all. It's our little pet project. Some people collect China
and trinkets. We collect food and other things. We'll use all our food
and fuel eventually.
Apakah Anda merasa langkah Anda ini perlu diikuti orang lain?
Braxton:
Tentu saja. Kami mengajak tetangga untuk ikut kami, ada tujuh keluarga.
Mereka semua memiliki taman. Mereka menyimpan makanan dan beberapa
kegiatan lain yang kami lakukan.
Kara: Tapi tidak dalam kadar yang sama.
Braxton:
Benar. Tetapi jika suatu yang buruk terjadi, saya adalah pemimpinnya.
Jika Anda memberikan skenario kepada saya, saya sudah merencanakannya.
Saya sudah memikirkan hal ini hampir setiap hari dalam hidup saya.
Kara: Kamu terdengar seperti orang gila.
Do you feel the need or desire to get other people into prepping?
B: Definitely. We got our whole neighborhood into it, seven families.
Almost all of them have a garden. They do food storage and some of the
other activities we do.
KS: But not quite to the same level.
BS: Right. But if sh** does hit the fan, I'm kind of the leader. If you
throw a scenario at me, I already have it planned out. I think about it
almost every single day of my life. [The Gear You Need to Survive
Doomsday]
K: You sound like a crazy person.
Jika sesuatu yang buruk terjadi dan Bumi sudah tidak layak huni, akankah Anda tetap ingin bertahan hidup?
Kara: Sudah sifat alami manusia untuk berjuang bertahan hidup.
If something bad happened and the Earth was inhospitable to life, would you even want to survive?
KS: It's human nature to fight to survive.
Ketika
Anda menemukan orang lain seperti Anda yang memiliki pandangan aneh —
seperti pergeseran magnet kutub — bagaimana Anda berhubungan dengan
mereka?
Braxton: Saya pikir itu lucu ketika mereka memilih
hal-hal yang dangkal dan tidak masuk akal seperti itu. Ini semua tentang
mempersiapkan segalanya. Jika Anda mempersiapkan diri untuk pergeseran
kutub, Anda sama saja seperti bersiap untuk menghadapi badai, keruntuhan
ekonomi atau senjata nuklir.
When you come across other people in the prepping
community who have wacky views — like a complete reversal of the
magnetic poles — how do you relate to them?
BS: I think it's funny when they pick things that are corny and not
really possible. The pole shift has happened before, but it's really
[implausible]. It's all about preparing for everything. If you prepare
for pole-shift, you're just as prepared for a hurricane, or an economic
collapse or a nuclear weapon. [Believers In Mysterious Planet Nibiru
Await Earth's End]
Apa yang mereka siapkan mungkin terdengar aneh, tapi mereka benar-benar siap untuk skenario hari "kiamat".
Kara: Teman-teman juga berpikir senjata virus cacar adalah hal yang aneh.
What they're prepared for might be kooky, but they're really prepared for a lot of "doomsday" scenarios.
KS: Friends think the smallpox thing is kooky.
Mengapa Anda membuat acara ini?
Braxton: Karena aku ingin orang-orang belajar sesuatu. Karena aku ingin semua orang juga mempersiapkan diri mereka.
Kara: Semua orang bisa memulai dari hal yang kecil, dan mengembangkannya.
Why did you do the show?
BS: Because I want people to learn something. Because I want everybody to be prepared.
KS: Everybody can start small, and build upon it.
Apa pendapat Anda tentang Badai Sandy?
Braxton:
Saya berharap semua orang memiliki setidaknya perlengkapan bertahan
hidup untuk 72 jam di rumah mereka, serta pasokan air untuk tiga hari.
Itu akan sangat membantu. Juga, dalam tas persiapan saya [sebuah tas
yang dipersiapkan untuk dapat bertahan hidup selama beberapa hari "dalam
peristiwa semacam kiamat”], saya memiliki lembaran panel surya yang
dapat digunakan untuk mengisi baterai telepon.
What do you think about Hurricane Sandy?
BS: I hope everybody had at least a 72-hour survival kit in it, and a
three-day supply of water. That would've really helped. Also, in my
bug-out bag [a bag you take so you can survive for a few days "off the
grid"], I have a foldout solar panel that can be used to charge a phone.
Bagaimana pendapat anak-anak Anda tentang persiapan ini?
Kara: Anak laki-lakiku menyukainya, karena mereka suka berada di luar ruangan.
Braxton:
[Putriku] Jayden mengatakan bahwa ia ingin mencari suami yang juga
melakukan hal yang sama dengan ini. Tapi aku berkata, "Tidak untuk
beberapa tahun, ya? Kau baru berusia 19 tahun."
How do your kids feel about the prepping?
KS: The boys love it, because they love being outdoors.
BS: [My daughter] Jayden says she wants to find a husband who wants to
prep. But I said, "Not for a few years, right? You're only 19."
Braxton, Anda tampaknya lebih antusias daripada Kara. Apakah kau perlu meyakinkan dia dulu agar bisa ikut acara ini?
Braxton:
Tentu saja. Butuh beberapa bulan. Suatu kali dia melihat saya mengambil
foto dari penyimpanan makanan kami untuk dikirim ke National Geographic
dan memarahiku. Aku hanya pura-pura bahwa aku mendokumentasikan itu
untuk bersenang-senang, bukan karena acara ini.
Kara: Saya tidak berbicara dengannya selama sekitar satu bulan.
Braxton, you seem to be more into this than Kara. Did it take some convincing to get her to agree to the show?
BS: Absolutely. It took a couple months. One time she saw me taking
photographs of our food storage to send to National Geographic and
screamed at me. I pretended I was just documenting it for fun and not
because of the show.
KS: I didn't talk to him for about a month.
Mengapa Anda akhirnya setuju?
Kara: Saya setuju karena saya pikir kita bisa mengajarkan orang lain sesuatu. Anda hanya hidup sekali.
What made you relent?
KS: I relented because I thought we could teach people something. You only live once.
Sumber Artikel >>
Source >>
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Komentar:
Post a Comment